Kontroversi Pembukaan Olimpiade 2024, Ajang Olahraga Bukan Tempat Hina Agama

0
267

Olimpiade 2024 di Paris, Prancis, telah menjadi topik pembicaraan global bukan hanya karena prestasi atletik, tetapi juga karena kontroversi yang muncul selama upacara pembukaannya yang digelar di Sungai Seine. Sejumlah pihak menuduh bahwa elemen-elemen tertentu dalam acara tersebut dinilai melecehkan dan menghina agama Kristen, yang menimbulkan reaksi keras dan perdebatan di berbagai kalangan.

Tuduhan penghinaan terhadap agama Kristen dalam pembukaan Olimpiade 2024 berpusat pada beberapa segmen dari upacara tersebut yang dianggap menyinggung simbol-simbol dan keyakinan Kristen. Pada satu sesi pembukaan pesta olahraga terbesar dunia itu, panitia menampilkan unsur LGBTQ yang memparodikan Perjamuan Terakhir. 

Hal itu membuat umat Kristen dari penjuru dunia berang. Banyak netizen yang membanding-bandingkan konsep Paris dengan Tokyo, Beijing, hingga Yunani. Kritik datang dari berbagai organisasi dan individu, termasuk pemimpin agama dan komunitas Kristen di seluruh dunia, yang menyatakan bahwa beberapa adegan dianggap meremehkan atau menyalahgunakan simbol-simbol Kristen.

Pertunjukan yang menghebohkan itu diadakan di seberang Jembatan Debilyl dengan Menara Eiffel dan Seine yang terlihat jelas.

Tiga drag queen Prancis dan penari lain yang berpakaian mewah memulai pertunjukan dengan berdiri berbaris di dasar landasan pacu, yang menyerupai meja panjang. Adegan itu mengingatkan pada ‘Perjamuan Terakhir’ karya Leonardo da Vinci.

Di tengah pertunjukan terdapat seorang wanita yang berhias dengan hiasan kepala perak besar yang menyerupai lingkaran cahaya seperti yang digambarkan dalam lukisan Yesus. Dia tersenyum dan membuat bentuk hati dengan tangannya sementara rekan-rekannya menatap kamera sebelum mulai melakukan gerakan koreografi.

Kontroversi ini menyoroti pentingnya sensitivitas dan penghormatan terhadap simbol-simbol agama, terutama dalam acara internasional yang ditonton oleh jutaan orang dari berbagai latar belakang. Olimpiade, sebagai ajang yang menjunjung tinggi persatuan dan sportivitas, harus berhati-hati dalam menampilkan konten yang bisa disalahartikan atau menyinggung kelompok tertentu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here