Tanggal 11 Mei Bertepatan dengan 29 Ramadhan, umat islam di uji dengan kejadian yang kurang mengenakan, yaitu pelanggaran ibadah salat taraweh dan pembakaran Masjidil Aqsa yang telah dilakukan oleh Zionis Israel, maka terjadilah bentrokan antara pasukan Zionis dan jama’ah masji Al-Aqsa. Banyak para penduduk tepi barat yang menjadi korban. Mendengar kejadian tersebut, dibalaslah oleh pasukan sayap kanan Hamas Al Qasam dengan serangkaian rudal dari jalur Gaza. Sekitar 130 roket dilesakan disekitar pemukiman Israel walaupun hanya beberapa yang berhasil dan sampai ke ibukota Tel Aviv. Mendengar saling serang antara milisi Palestina dan Zionis Israel, kecaman dari berbagai negara banyak terjadi,termasuk Indonesia dan Turky dan diikuti oleh beberapa negara lainnya.
Karena kejadian ini sangat melukai umat islam disaat umat islam sedang khusu’ melaksanakan ibadah puasa dan mengejar malam Lailatul Qadar. Peringatan juga disampaikan oleh pemimpin sayap kanan Hamas Al Qasam bahwa akan membuat Ibu kota Tel Aviv seperti Neraka. Mendengar kejadian tersebut, PBB mengadakan rapat dadakan dan membahas tentang permasalahan Palestina dan Israel, tapi rapat itu berakhir tidak berlanjut karena pemilik hak Veto dewan keamanan Amerika Serikat tidak menyetujui, karena menurut AS masih terlalu dini.
Kordinator Penulisan Duta Damai Jakarta, Muhammad Khoirul Rohman, menegaskan dengan mengutip UUD 1945, Alinea pertama “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan
