Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh, Dr Kamaruzzaman Bustamam Ahmad (KBA) bersama istrinya , Fitri Zulfidar MA, sejak Rabu (18/7/2021) lalu melakukan touring keliling Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua dengan menggunakan sepeda motor Kawasaki Versys-X 250. Berbagai pengalaman menarik didapatkan pasangan suami istri itu selama melakukan perjalanan bertema ‘Touring Indonesia Harmoni’. Perjalanan 4 bulan itu rencananya akan dibuatkan buku dari cerita yang didapatkan setiap daerah.
Duta Damai Jakarta, Aulia Trisia, menyambut kedatangan dua sejoli tersebut yang sedang di Jakarta. Kehadiran ketua FKPT Aceh dihadiri dengan Kepala Kesbangpol dan juga FKPT Jakarta, di Balai Kota, ruangan Kesbangpol Jakarta.
Kami banyak diterima oleh masyarakat. Setiap kami melintas di suatu masyarakat, kami banyak disambut oleh masyarakat. Masyarakat Indonesia sangat ramah, kami selalu diterima di banyak tempat,” ujar Kamaruzzaman Bustamam Ahmad.
Di daerah lainnya, Indonesia Timur dengan medan perjalanan yang sulit. Diakui olehnya, beberapa wilayah memiliki medan yang sulit untuk dilewati. Salah satunya adalah Papua yang merupakan tersulit. Perjalanan dari Munting ke Muvendigul, menurutnya, menjadi medan tersulit.
Walaupun medan yang sulit di Papua, dirinya mengaku beruntung bisa melewatinya. Ia bisa melihat bagaimana lokasi pembuangan para tokoh Indonesia yang melawan penjajah di Papua. Setibanya di Papua, dirinya juga menyanyikan lagu ‘Dari Sabang Sampai Merauke” karena merasa terharu dan bangga telah menyelesaikan perjalanan ‘Touring Indonesia Harmoni’ selama 3 bulan.
“Di sana kami disambut juga dengan ketua adat. Masyarakat sangat menyambut kami,” sebut KBA.
Koordinator Duta Damai Jakarta juga menambahkan, “dari kedua sejoli pak KBA dan Istri menginspirasi perjuangannya untuk menyebarkan harmoni damai dari Sabang sampai Marauke. Semoga dengan adanya Touring Indonesia Harmoni ini dapat menebarkan perdamaian dari pulau Sumatra sampai Papua Indonesia.”
Selama perjalanan, KBA dan istri menceritakan kearifan lokal masing-masing wilayah. Hal ini dilakukan untuk menebarkan perdamaian sebagai strategi mencegah intoleransi, radikal dan terorisme. Keduanya juga membagikan sejumlah stiker kepada masyarakat sebagai salah satu bentuk sosialisasi untuk menebarkan perdamaian.