Barangkali menjadi salah satu moment indah dalam sejarahperjalanan umat Tionghoa. Daun angpao dan lampu-lampu indah yang tergantung di sekitaran pusat kota mulaimenandakan suasana tahun baru imlek 2567.
Tapi terasa ada yang berbeda dari perayaan imlek tahun ini, yang biasanya disetiap pusat perbelanjaan, sudut kota selaludimeriahkan dengan hiruk pikuk suara gong, saling membagiangpao merah, tapi sekarang terasa agak sepi. Namunsepertinya pandemi bukan menjadi halangan bagi mereka untuk tetap menjadikan tahun baru imlek mereka tahun baruyang meriah dan penuh dengan kehidkhmatan.
Pemberian angpao merah yang melambangkan kecintaan dan kehangatan tetap mereka lakukan meskipun dengan cara yang berbeda, mereka percaya dari sepucuk angpao merah yang mereka berikan itu berbuah kedamaian, yang tua memberikepada yang muda, yang memiliki nasib rezeki baik memberikepada mereka yang kekurangan ini merupakan kasih sayangyang begitu dalam, dari kasih sayang inilah timbul sebuahperdamaian nan indah.
Tidak hanya mengasihi dengansepucuk angpao merah, dengan situasi pandemi seperti saatini justru jiwa kasih saying mereka lebih membara, meskipunhanya sekedar mengirim sebuah rantang makanan tapi justrumembuat rasa kasih akan semakin dalam dan kuat.
Filosofi indah yang dapat diambil dari kisah perayaan tahunbaru imlek adalah sebuah rasa kasih yang berbuah kedamaian.
Jum’at, 12 Februari 2021.