Duta Damai Dunia Maya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Regional Jakarta mengadakan diskusi publik sekaligus buka puasa bersama pemuka lintas agama, di Aula Situ Gintung, Ciputat, Tangsel, pada Minggu (25/4/2021).
Acara yang bertajuk Merawat Keberagaman, Mempertemukan Perbedaan itu, dibuka langsung oleh Kasubdit Kontra Propaganda BNPT RI, Sujatmiko.
Menurut Ketua Pelaksanaan, Tafrichul Fuady Absa, acara tersebut bertujuan untuk saling menjaga dan menghargai satu sama lain. Menurutnya, terdapat banyak sekali titik temu antar agama. Hanya saja masyarakat terlalu sibuk mencari perbedaannya. Oleh sebab itu, tema yang diangkat adalah merawat keberagaman, mempertemukan perbedaan.
“Stop mengkafirkan. Berhenti menyalahkan. Bagimu agamamu, bagiku kau saudaraku,” kata Fufu sapaan akrabnya.
Sementara itu, wakil koordinator Duta Damai DKI Jakarta, Bintang Siregar dalam sambutannya menuturkan bahwa Duta Damai Dunia Maya BNPT RI Regional DKI Jakarta berkumpul dengan semua tokoh pemuka agama yang ada di DKI Jakarta untuk berbicara dan membuka wawasan anak muda tentang perbedaan yang dikemas dalam bentuk buka puasa bersama tokoh lintas agama.
“Untuk membina persatuan dan kesatuan dalam keberagaman di negeri tercinta ini, langkah awalnya adalah harus saling mengenal, saling menghargai, dan bertoleransi di antara kita,” tutur Bintang.
Agenda tersebut mendapat sambutan positif dari Kasubdit Kontra Propaganda BNPT RI, Sujatmiko. Ia menyampaikan terimakasih kepada seluruh anggota Duta Damai DKI Jakarta yang sudah menginisiasi acara ini.
“Idenya keren. Saya apresiasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa tugas Duta Damai adalah menyampaikan perdamaian. Dalam kondisi seperti sekarang ini, anak muda dituntut untuk menyebarkan pesan perdamaian mengingat banyaknya kejadian teror yang belum lama ini terjadi di Indonesia.
“Ini merupakan kesempatan yang baik untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan di acara sore ini. Karena masih banyak orang yang menganggap langkah kebersamaan adalah langkah yang tidak baik menurut mereka,” katanya.
Seperti diketahui, agenda tersebut mengundang tokoh lintas agama yang ada di Indonesia di antaranya: tokoh pemuka agama Islam yang diwakili oleh Farhat Abdullah, tokoh pemuka agama Katholik, Alforinus Gregorius Pontus OFM, tokoh agama Kristen, Rico Manansang, tokoh agama Hindu, Nengah Dharma, tokoh agama Budha, Rusly Tan, dan tokoh agama Konghucu yang diwakili oleh Ws. Liem Liliany Lontoh.
Hadir pula dalam agenda tersebut di antaranya: BNPT RI, Ketua Kesbangpol Provinsi DKI, Organisasi Kepemudaan, dan beberapa komunitas.