Netizen Smart, Netizen Moderat

0
2033

Oleh: Yunus Septifan Harefa

Dalam KBBI, istilah moderat diartikan sebagai sikap yang selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem dan berkecenderungan ke arah dimensi atau jalan tengah. Dalam bingkai pengertian semacam ini, maka tidak heran apabila orang-orang moderat biasanya selalu berusaha mengakomodir pandangan atau pendapat orang lain dan tidak berusaha memihak pada satu sisi saja.

Mereka memiliki sikap toleransi yang tinggi terhadap yang lain termasuk dengan keberagaman. Tentu saja, sikap moderat amat diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, di dunia seperti sekarang ini, sikap moderat tidak boleh hanya ditunjukkan dalam kehidupan dunia nyata, tetapi di dunia maya menjadi moderat adalah sebuah panggilan. Malah dapat dikatakan netizen-sebutan akrab para pengguna dunia maya-dikatakan smart apabila dirinya moderat. Oleh sebab itu, inilah 5 ciri-ciri netizen smart dan moderat.

  1. Netizen yang mengamalkan nilai-nilai kasih dari keagamaannya

 “In every religion there is love”. Sepenggal kata-kata indah dari pujangga Muslim, Jalaludin Rumi ini menjadi pengingat  bagi kita bahwa  di setiap agama, kasih pasti ada. Agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Semua agama ini mengajarkan kebaikan dan kasih. Oleh sebab itu, sebagai netizen yang smart dan moderat, sudah seharusnya kita mengekspresikan nilai-nilai religiusitas tentang kasih itu dalam cara kita bermedia sosial. Melaluinya kita tidak akan pernah memberi ruang bagi ujaran kebencian, karena yang ingin kita sebarkan hanyalah soal kasih.

2. Netizen yang menjunjung tinggi nilai kebenar-adilan

Nilai kebenar-adilan memang harus menjadi ciri khas dari seorang netizen smart dan moderat. Dengan berpegang pada nilai-nilai kebenaran dan keadilan, dirinya menjadi konsisten sebagai penyebar hal-hal benar dengan cara yang adil. Di dalam ia bermedia sosial, dirinya akan menjunjung tinggi kebenaran, sehingga ia tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita bohong. Sebagai netizen yang moderat, nilai keadilan juga ia tunjukkan di dalam caranya merespons sebuah masalah. Ia akan berusaha seobjektif mungkin dan mengupayakan untuk berimbang dalam memberi penilaian.

3. Netizen yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan

Harus kita akui bahwa selain bermanfaat sebagai media komunikasi yang instan, media sosial juga telah dimanfaatkan secara salah oleh oknum-oknum tertentu. Akibatnya, telah banyak korban, bukan hanya teror politik, teror agama, bahkan terkait soal rasisme dilancarkan via media sosial. Contoh kecil saja, yang sudah terjadi di bangsa ini. Hanya melalui media sosial, potongan video yang diberi muatan provokatif, bisa jadi masalah besar dalam skala nasional dan ini memberi dampak negatif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kejadian-kejadian semacam ini banyak terjadi dan seharusnya menyadarkan kita bahwa dari segala kemudahan yang ditawarkan oleh media sosial, kita juga berhadapan dengan satu krisis, yaitu krisis kemanusiaan. Oleh sebab itu, tidak heran jika banyak masalah-masalah kemanusiaan bermunculan lewat media sosial.

Tentu saja hal ini harus kita perangi bersama. Sebagai netizen smart dan moderat, nilai-nilai kemanusiaan harus kita junjung tinggi di dalam menggunakan media sosial. Setiap hal-hal yang sifatnya membully, menghina, memprovokasi dan menginjak-injak hak asasi seseorang, bukan hanya kita hindari, tetapi juga harus kita perangi dengan hal-hal positif yang pro kemanusiaan.

4. Netizen yang mau berjuang untuk menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa

Menjadi netizen moderat  berarti menjadi netizen yang anti terhadap gerakan ekstremisme dan radikalisme. Pilihan menjadi moderat membuat seseorang lebih berfokus untuk menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa ini, sehingga segala sesuatu yang berusaha merusak dan menganggu keutuhan pasti akan ditentangnya. Mengapa? Karena bagi netizen moderat, Persatuan Indonesia adalah hal yang diutamakan. Oleh sebab itu, netizen smart dan moderat juga dapat disebut sebagai “netizen yang pancasilais”.

5. Netizen yang penuh kebijaksanaan

Seperti definisi dari kata moderat: yang mengambil “jalan tengah”, maka  sebagai netizen yang smart dan moderat, maka kebijaksanaan dalam bermedia sosial bukan lagi sebuah tawaran tetapi keharusan.  Bijaksana sebagai sikap yang selalu didasarkan pada akal sehat dan logis, menjadikan netizen moderat  pasti akan selalu memikirkan matang-matang apa yang ia lakukan di di media sosial. Ia tidak hanya sekadar like, comment, and share. Ia penuh kehati-hatian dan kebijaksanaan. Tentu saja, kebijaksanaan yang dimaksud tidak mengkhianati ciri-ciri yang sebelumnya. Di dalam kebijaksanaannya, dirinya harus penuh kasih, menjunjung kebenar-adilan dan kemanusiaan, serta memperjuangkan keutuhan dan kesatuan bangsa. 

SHARE
Previous articleProgram Pemuda Sahabat Anak, Solusi Menpora Kurangi Kekerasan Pada Anak
Next articleDongeng Anak, Cara Tepat Bentengi Anak dari Paham Radikal

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here