Perdamaiaan ialah suatu keadaan yang kondusif ,tentram, rukun , serta memiliki rasa toleransi di setiap perbedaan yang ada, keadaaan damai juga di dukung oleh masyarakat di dalamnya yang berpartisipasi serta merawat toleransi, terutama di negara kita “Indonesia” merupakan negara multikultural yang sangat memiliki banyak kebergamaan baik, ras,suku,bahasa, maupun agama.
Sudah seharusnya kita khususnya generasi muda mampu menjunjung sikap Toleransi yang tinggi dan menghargai setiap perbedaan yang ada menjadi contoh serta Agent Of Change yang membawa perdamaian bagi kehidupan bermasyarakat, maupun bernegara, sikap toleransi seharusnya sudah di tanamkan pada sejak dini dari hal-hal kecil yang berdampak besar bagi lingkungan sekitar.
Toleransi merupakan hal utama yang mampu mewujudkan Perdamaian dan meminimalisir Konflik serta kesenjangan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, justru dengan perbedaan yang ada merupakan suatu tantangan untuk menciptakan sebuah Perdamaian.
Pada era 4.0 saat ini perdamaian adalah suatu hal yang sudah seharusnya terjaga dengan pemikiran kaum milenial yang terbuka dan luas yang seharusnya akan menjadi lebih mudah mewujudkan aksi-aksi damai kepada lingkungan sekitar, akan tetapi masih tidak dapat dipungkiri bahwasannya konflik sosial masih terjadi diakibatkan beberapa faktor.
Penyebabnya yang umumnya konflik tersebut dapat terjadi sebab minimnya rasa tolerir, tindakan Provokasi,dan Pemberitaan Bohong di Masyarakat (Hoax). Hal-hal tersebut lah yang menjadi tantangan terutama pada generasi muda untuk mengembangkan event-event serta aksi nyata perdamaian yang mendukung pergerakan pemuda dalam mewujudkan Indonesia yang aman, damai dan terbebas dari konflik sosial lainnya.
Dengan adanya pengembangan kegiatan-kegiatan sosial dan turut serta terlibat secara langsung dalam event-event postif baik berupa bakti sosial dalam memberikan bantuan kebutuhan pokok, maupun pemberdayaan serta pengajaran langsung untuk dapat mengetahui peranan pada aksi damai serta peningkatan rasa toleransi dalam kehidupan bermasyrakat.
Pada umumnya konflik terjadi akibat perbedaan opini /pendapat dan mengansumsikan bahwa opini nya lah yang paling benar, sikap ego untuk kepentingan pribadi sering menjadi penyebab utama terjadinya konflik dalam masyrakat , oleh sebab itu kalangan pemuda sangatlah berperan dalam pergerakan nyata aksi perdamaian.
Aksi damai ini juga dapat di lakukan dengan penyebaran seputar pemberitaan damai yang tidak mengandung unsur SARA, memberikan informasi-informasi Valid melalui media sosial dan media perantara lainnya yang tidak memprovokasi dan terpercaya sumbernya, sebagai pemuda sekaligus kaum milineal saat ini harus lah cermat dalam menyaring serta menyebarkan pemberitaan.
Tidak mudah percaya oleh Hoax yang sumber nya tidak terpercaya (tidak credible). Pada era digital Internet merupakan sumber informasi tercepat dan mudah di akses oleh siapapun dan dimana pun, sebagai generasi muda milenial perlunya memanfaat teknologi yang ada untuk kegiatan yang positif dalam penyebaran informasi yang dapat bermafaat serta berguna untuk orang banyak.
Pemuda Indonesia masa kini seharusnya dapat produktif dalam memanfaatkan waktu untuk berpartisipasi serta berkontribusi pada event/ komunitas relawan yang mendukung terwujudnya perdamaian bermasyarakat serta bernegara, dimana pemuda lah yang aktif terlibat dan bahkan menjadi relawan dalam setiap kegiatan positif demi memajukan rasa toleransi yang menciptakan perdamaian, kerukunan dan minimalisir konflik sosial.
Jika pemuda dapat mememberikan semangat damai melalui cara modern pada era saat ini maka mewujudkan perdamaian bukanlah suatu hal yang membosankan bahkan justru menjadikannya sebuah trend yang menarik untuk dilakukan setiap orang karna jika setiap orang mampu memahami dan melakukan hal-hal kebaikan termasuk sikap toleransi, maka dapat berdampak besar orang banyak.
Maka dari itu sikap toleransi juga merupakan aksi nyata mewujudkan sebuah perdamaian dalam kehidupan bermasyrakat, dan pemuda lah yang menjadi panutan untuk tercapainya sebuah perdamaian dalam kehidupan bermasyrakat, berbangsa ,dan bernegara.
