28 Hari sebelum Kerusuhan di Jakarta, Almarhum Ustaz Arifin Ilham Menyampaikan Pesan Damai (23-5)

0
1362

Oleh: Syammas Pinasthika Syarbini

Gelaran pemilihan umum (pemilu) yang digelar serentak untuk pertama kalinya di Indonesia telah usai. Seluruh elemen masyarakat dihimbau agar menjaga perdamaian dan ketentraman. Hal itu menjadi inti pesan almarhum Ustaz Arifin Ilham.

“(Pertama), tolong sampaikan pada masyarakat bahwa ada TNI dan Polri yang menjaga keamanan bangsa. (Kedua) Jaga perdamaian bangsa ini karena bangsa ini kaya. Banyak yang iri terhadap bangsa kami. Jadi, jangan sampai berselisih antar masyarakat,” kata Irfan, Kepala Redaksi sebuah media, ia membacakan pesan Ustaz Arifin Ilham pada Rabu malam, 24 April 2019. Tepat 28 Hari sebelum kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada 22 Mei kemarin, Ustaz Arifin Ilham telah mewanti-wanti tentang pentingnya menjaga perdamaian.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ustaz Arifin Ilham meninggal dunia pada Rabu,  22 Mei 2019 di Penang, Malaysia. Sebelumnya dikabarkan bahwa sang Ustaz sedang dirawat di rumah sakit karena penyakit kanker kelenjar getah bening dan kanker nasofaring.

Jenazah pendakwah berusia 49 tahun tersebut telah diterbangkan ke Tanah Air, dan rencananya akan dimakamkan di kawasan Masjid Gunung Sindur, BogorMendiang Ustaz Arifin Ilham yang kala itu dirawat di Penang.

Lantas Pesan Apa Lagi yang Beliau Sampaikan?

Beliau berpesan agar publik menjaga kesabaran. “Bersabar bersabar bersabar atas semua terjadi dengan semua ikhtiar menjaga hasil yang diperoleh, terus berdoa sebagai senjata terhebat hamba yang beriman karena Allah pasti menentukan TAKDIR TERBAIK dan TERINDAH untuk negeri kita terindah Indonesia ini,” tulisnya.

Jika direnungkan, sesungguhnya seluruh umat beragama menggaungkan kesabaran dan perdamaian pada setiap ajarannya. Karena dengan adanya rasa sabar dan perdamaian maka Tuhan akan memberikan hal yang terindah bagi umatnya.  Terlebih di bulan suci ini bagi unat Islam adalah bulan yang amat baik untuk beramal sholeh.

Dari sudut pandang yang berbeda, sekelumit kisah yang mengahrukan telihat seperti Brimob yang sedang video call dengan anaknya dan berkata “Papah, pulang kok, kan Papah Hebat!” atau pemuda anggota PMI (Palang Merah Indonesia) yang sukarela membantu korban luka meski sudah lewat jam tugasnya, saling mengingatkan sholat lima waktu, antara pria berkopiah putih dengan Brimob.

Apakah ada lagi? Banyak, namun berita provokasi lebih menarik bagi kita dibandingkan berita sisi humanis dari kejadian ini. Tidak semuanya negatif seperti yang di-framing oleh beberap media.

Mari kembali melihat pesan sang Ustaz agar umat menjauhi tindakan anarkis. “Ingat perbedaan adalah keniscayaan, tetapi tidak boleh membuat kita saling membenci apalagi sampai berpecah belah, jauhi provokasi, apalagi tindakan anarkis! Sayangi semua sebagai umat Rasululllah, kita bersaudara seiman dan setanah air.” tulis mendiang Ustaz Arifin Ilham kala itu.

“DEMI ALLAH merdeka, aman dan damai sangat mahal dan sangat membahagiakan sampai Allah menentukan takdir yang terbaik setelah semua kita ikhtiar maksimal, berdoa, tingkatkan taqwa dan tawakkal kepada-Nya, insya Allah aamiin,” kata sang Ustaz menambahkan.

Jika saja pesan dari almarhum Ustaz Arifin Ilham didengar dan diterapkan oleh masyarakat tanah air maka tidak akan terjadi kerusuhan yang merugikan seluruh pihak. Merdeka, aman, dan damai sangat mahal. Hal ini peru digarisbawahi, karena masyarakat sekarang sangat mudah terprovokasi dan melakukan tindakan-tindakan anarkis, seolah yang bertentangan dengan opini kelompoknya adalah musuh dan harus dimusnahkan.

Sikap respek terhadap sesama masyarakat tanah air termakan oleh provokasi pihak yang sekarang tertawa melihat Jakarta kelam. Belum lagi perang opini di WhatsApp atau Instagram Story yang juga memperkeruh suasana di media sosial.

Mungkin saja pesan dari almarhum Ustaz Arifin Ilham adalah titipan pesan dari Tuhan untuk masyarakat Indonesia, sebeum Ustaz pulang ke hadapan-Nya. Buktinya saja pesan tersebut disampaikan 28 hari sebelum kerusuhan terjadi. Lantas apa kita mengacuhkan pesan tersebut?

(dutadamaijakarta.id/Syammas)

SHARE
Previous articleBRIMOB DAN TNI PENENANG AKSI 22 MEI
Next articleGus Mus: Sing Waras Ojo Ngalah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here