Dutadamaijakarta.id, Jakarta – Kita patut berterima kasih kepada Brimob dan TNI yang tenang menjaga area Bawaslu. Tanpa ketenangan mereka, mungkin akan banyak jatuh korban dari kedua belah pihakBahkan, saya menyaksikan langsung, dari komandan mereka dengan sigap, datang ke pasukannya, menenangkan pasukan, agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi.
Alhasil, para pasukan menuruti dan suasana tetap kondusif walau ada lemparan dari massa aksi. Pengamanan di Bawaslu, saya perhatikan SOP sangat dijalankan, sehingga pengendalian massa dapat terjaga.
Di lain sisi ada kisah humanis, TNI dan Brimob saat berbuka berbagi dengan massa aksi 22 Mei. Mereka juga berbagi air wudhu bersama, dan salat berjemaah, sungguh hal yang sangat indah dipandang. Kisah humanis juga hadir. Saat penulis wawancara, dari mereka mengatakan rindu dengan anak, istri, hingga orang tua, mayoritas dari mereka hadir dari berbagai daerah di Indonesia.
Para pasukan juga sebenarnya sangat merindukan kedamaian, beberapa kali melambaikan tangan ke massa (setelah berbuka puasa) agar menyudahi unjuk rasa dengan damai. Dari Brimob bernyanyi mengucapkan terima kasih kepada pengunjuk rasa karena demo berlangsung kondusif pada 22 mei siang hingga sore. Mereka juga mengatakan kita bersaudara, sesama anak bangsa yang lahir di tanah Indonesia.
“Kita bersaudara, alangkah indahnya kita bersama lagi, kita
anak bangsa yang lahir di tanah Indonesia, ” ujar seorang Brimob dengan
penuh harap.
Sementara, dari TNI hadir langsung di tengah massa aksi, dan mendapat
sambutan dengan baik. “TNI, TNI, TNI,” teriak massa
aksi.
Suasana di Bawaslu saat itu ramai massa. Ada provokasi, yang selalu dilancarkan orang tak bertanggungjawab. Saat massa aksi, menyuarakan tunturannya, dengan tertib, sang provokator memecah suasana dengan lemparan petasan dan bom molotov. Brimob dan TNI yang menjaga pun tetap tenang dan hanya memperketat pengamanan area.
Provokator melancarkan aksi hingga dini hari. Namun, atas ketangguhan dan ketenangan mereka, akhirnya suasana meredam, dan kembali kondusif. Setelah suasana kondusif, pikiran mereka tetap fokus mengamankan Jakarta hingga 25 Mei. Mereka memastikan Jakarta akan tetap aman.
“Insha Allah dapat terkendali mas Jakarta akan aman sedia kala, jadi masyaralat tetap tenang, serahkan ke aparat keamanan, ” ujar seorang Brimob.
Ia pun sesekali menyeletuk ke penulis, berharap THR segera turun untuk keperluan Lebarannya bersama keluarga yang telah dirindukannya. Bahkan, dari mereka ingin cepat sowan ke orang tua mereka, di hari yang fitri, hari yang dirindukan umat muslim.
Sikap tenang, dan pengayom aparat keamanan menjaga massa aksi agar
dapat berunjuk rasa serta melaksanakan ibadah dengan nyaman, membuat banyak
masyarakat kagum dan terharu atas tindakan persuasif polisi.
Dari masyarakat sendiri berharap kepada aparat keamanan yang berjaga
semoga selalu diberikan kesehatan, kekuatan, agar bisa menjaga keutuhan
Indonesia yang kita cintai. (Dutadamaijakarta/Syidik)