Memaknai Toleransi Beragama dari Persaudaraan Antar Masyarakat Kampung Sawah

0
986

Dari situ Duta Damai Jakarta tertarik untuk mengadakan kegiatan Jalan Damai yang  berbentuk Talkshow bertema “Mengasah Militansi Perjuangan Kaum Muda Dalam Melawan Narasi Radikal” dengan mengundang perwakilan tokoh dari setiap tempat peribadatan.

Pembicara yang hadir yaitu Sholahudin Malik dari Masjid Agung Al Jauhar Yasfi, Eko Praptanto dari Gereja Katolik Santo Servatius dan William Alexander dari Gereja Kristen Pasundan. Acara diadakan pada Sabtu 14 November 2020 dari jam 9 pagi sampai dengan selesai bertempat di Pendopo Gereja Kristen Pasundan Kampung Sawah, Bekasi.

Kampung Sawah ini dikenal sebagai daerah ramah terhadap perbedaan agama, Duta Damai Jakarta ingin mengambil Kampung Sawah sebagai contoh bahwasanya perbedaan agama itu bukan lah halangan dalam terciptanya perdamaian serta ingin menyebarkan sikap toleransi dari masyarakat di sana. 

Keanekaragaman merupakan salah satu ciri khas untuk menggambarkan negara Indonesia, terutama yang berkaitan dengan agama di Indonesia. Masyarakat Kampung Sawah ada 3 agama dominan yang dianut di sana yaitu Protestan, Katolik dan Islam. Tempat beribadah ketiga agama tersebut saling berdekatan sehingga disebut sebagai segitiga emas, walaupun terdapat 3 agama barbeda dan tempat beribadah saling berdekatan namun bukannya muncul konflik justru persaudaraan lah yang terjalin. 

Martin Timothy Silitonga selaku ketua pelaksana acara menyampaikan secara sederhana, sharing ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman kaum muda perihal toleransi dalam beragama. Sebagai agent perubahan, anak muda perlu melanjutkan perjuangan para pahlawan. Jika dulu, mereka berperang melawan penjajah maka sekarang kaum muda berjuang melawan radikalisme. Militansi perlu dilatih melalui pemahaman dari makna perjuangan itu sendiri.

Mengutip dari salah satu pembicara, pendeta Wiliam Alexander mengatakan  setiap orang pasti menganggap bahwa agama masing-masing dari mereka lah yang terbaik dibandingkan agama-agama lain, pemahaman bahwa agama kita adalah yang terbaik dibandingkan agama lainnya itu cukup di dalam gerbang keimanan masing-masing saja, ketika kita keluar bersosialisasi di masyarakat lepas semua pemahaman itu. 

Selain mengadakan Talkshow, Duta Damai Jakarta juga melakukan kunjungan ke Gereja Katolik Santo Servatius sebagai edukasi untuk mengenal seperti apa seluk beluk tempat peribadatan agama lain selain Islam. Kegiatan Jalan Damai merupakan program di mana mengunjungi sebuah daerah yang dianggap kredibel untuk menjadi tempat belajar tentang toleransi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here